Wednesday, August 13, 2008

JAS KUNING

The great Soekarno (for some people, definitely not me!) once said "JAS MERAH", Jangan Sekali-Sekali Meninggalkan Sejarah. Baru hal inilah yang menjadi kata sepakat antara Saya dan Pak Karno, karena sejarah merupakan titian perjalanan atas sebuah perjuangan.

Sejarah Saya percaya menjadi sebuah pembuktian atas segala hal apapun dimuka dunia ini, sejarah Saya percaya akan terulang dikemudian hari apabila seseorang tidak dapat mencerna makna yang tersirat dan tersurat dalam perjalanannya.

Sejarah tertabrak mobil karena menyeberang jalan tidak pada tempatnya akan terulang apabila tidak disikapi dengan perubahan pola menyeberang jalan yang signifikan semisal di jembatan penyeberangan. Harus signifikan karena bila hanya di zebra cross, resiko tertabrak tetap ada mengingat keadaan lalu lintas saat ini (he he he).

Sedemikian pentingnyakah sejarah untuk selalu kita kenang? tentu!. Sejarah menjadikan kita selalu ingat atas segala yang seseorang, kelompok atau siapa-apapun lakukan.

Misalnya sejarah peristiwa 27 Juli yang mana berhasil mengorbitkan Megawati Soekarnoputri menjadi salah satu tonggak sejarah ketika Indonesia dipimpin oleh presiden wanita pertama. Sayangnya pada saat peringatan sejarah tersebut tahun ini tidak dihadiri oleh Megawati sendiri. Menurut petinggi parpol-nya mereka tidak ingin larut dalam sejarah kelam dan ingin menatap masa depan gemilang. Lho? yang berucap Jas Merah itu Bapaknya siapa ya numpang tanya?.

Namun akhir-akhir ini Saya sering berpikir untuk tidak lagi ber-Jas Merah ria, maksudnya Saya akan tetap melihat sejarah sebagai salah satu kemudi hidup, namun porsinya Saya akan kecilkan. Kemudian Saya akan membesarkan porsi JAS KUNING.

JANGAN SEKALI-SEKALI KAU INGKAR (maksa ya? lah Pak Karno aja boleh maksa, masa Saya gak boleh?)

Jadi, yang sudah kepalang ingkar jangan sampai ingkar lagi, yang belum ingkar janganlah sampai ingkar. Mari biasakan berjanji dan menepati janji atau jangan berjanji jika tidak bisa (atau tidak mau) menepati. Jangan cari pembenaran terhadap segala keingkaran, baik dibalut masalah perekonomian negara atau apapun juga.

Sekali lagi, bukannya Saya benci 'MERAH' ... tetapi karena lebih senang 'KUNING'.

No comments: