Sunday, October 25, 2015

MULTI LEVEL MARKETING

Tentunya Anda pernah mendengar bahkan bersentuhan dengan Multi Level Marketing atau biasa disingkat MLM bukan?. Saya sendiri pernah menjadi anggota 3 MLM walaupun saat ini sudah tidak aktif lagi. Hebatnya lagi ternyata bisnis MLM ini apabila dijalankan sesuai dengan makna awalnya tanpa direkayasa menjadi money game adalah sebuah jalan keluar yang dahsyat bagi perekonomian kita (meminjam kata Pak Suryadharma Ali lho ini).
Betapa tidak?, sekecil apapun yang orang lain lakukan selama dia direferensikan oleh kita, maka kita akan mendapat keuntungan juga, sedikit atau banyaknya keuntungan tersebut tentulah berpulang kepada sang penerima, apabila syukur menjadi tiang hidup, maka Ia akan berucap Alhamdulillah selama mungkin, apabila kufur Ia akan lebih giat lagi mencari downline. Hebat bukan? Orang yang tidak bersyukur saja malah ditambah tenaga dan semangatnya, apalagi orang yang bersyukur?.
Tapi kita tidak sedang membicarakan syukur-kufur disini, terlalu bahaya apabila diulas oleh Saya yang hanya tahu setitik. Saya ingin membicarakan bagaimana konsep MLM yang sedemikian dahsyat itu tidak termanfaatkan disemua lini kehidupan kita (atau belum barangkali).
Ingatkah Anda pada saat seseorang baik itu teman, orang tua bahkan musuh Anda menawarkan produk MLM-nya pertama kali kepada Anda?. Apa yang Anda rasakan? Saya berani bertaruh 90 persen ketika itu adalah penolakan dari diri Anda bukan? Baik secara halus maupun kasar. Lalu kenapa Anda menolaknya? tentunya karena Anda tidak percaya dengan kemampuan konsep dasar MLM itu sendiri, paling tidak itu yang Saya alami pertama kali. 
“TIDAK PERCAYA” (kurang apalagi, sudah Saya beri tanda kutip, hurufnya di-bold dan diberi garis bawah), tidak percaya merupakan kata kunci dari semua penolakan Anda terhadap apapun. Anda tidak percaya bahwa si orang tersebut murni menawarkan solusi mudah murah kepada Anda, Anda tidak percaya bahwa niat si orang tersebut murni karena ingin membantu Anda, Anda tidak percaya konsep MLM akan mensejahterakan Anda.
Saya mahfum jika sekarang banyak money game berkedok MLM, Saya mahfum karena kesibukan Anda waktu yang tersisa hanya Anda bisa gunakan untuk sekedar menarik nafas setelah didera pekerjaan berat seharian, sungguh Saya mahfum.
“TAPI” yang ingin Saya tawarkan kali ini sungguh berbeda dengan MLM yang lain. Sebenarnya Anda sudah diperkenalkan dengan konsep MLM ini jauh sejak Anda kecil dahulu, jauh sebelum Anda sendiri sadar bahwa Anda adalah seorang downline dari seseorang. Saya namakan MLM ini “Positivity Multi Level Marketing”. Jika bisa dikembangkan, MLM ini berpotensi untuk membuat Indonesia kembali berjaya, kembali menjadi negeri yang disegani oleh negara-negara lain.
Analoginya gampang, apabila kita ibadah berjama'ah maka pahala akan berlipat ganda bukan?, apabila kita membaca kitab suci, pahala akan didapat juga oleh paling tidak orang tua kita dan guru yang mengajar kita bukan?, apabila kita menyingkirkan duri dari jalan, maka kita akan mendapat pahala dari semua orang yang melintas dijalan tersebut bukan? Atau jika kita membantu memberikan sebongkah batu bata untuk membangun rumah ibadah, pahala kita akan berlipat sebanyak yang beribadah sepanjang masa bangunan  itu berdiri bukan? (ini bukan janji Saya lho, hanya Tuhan YME yang tahu pahala seseorang).
Begitu juga MLM ini, hanya dengan berbuat satu hal positif setiap hari  untuk dikerjakan dan mengingatkan hal yang sama kepada satu orang lainnya. Misalnya kita bersantap siang dan mengingatkan seseorang untuk bersantap siang, cukup mudah bukan?, masih kurang hasilnya? Tingkatkan menjadi beribadah dan mengingatkan seseorang untuk beribadah. Jika masih kurang juga, tingkatkan lagi semampu Anda, sepositif yang Anda bisa.
Paling tidak Anda akan menjadi seseorang yang ramah, karena Anda makin banyak orang yang ramah, idealnya walaupun harus seratus atau seribu tahun lagi, bangsa ini kembali menjadi ramah, semua beribadah, semua bersedekah, semua saling mengingatkan.
“ANDA TIDAK PERCAYA?”, ini adalah janji Tuhan YME! Bukan Saya karang-karang tidak Saya lebihkan dan kurangkan.
---
Ditulis 29 Agustus 2008. Karena satu dan lain hal, harus dipindahkan ke blog ini.

No comments: